Perkembangan Bisnis Informatika Nasional dan Internasional

 

Perkembangan Bisnis Informatika Nasional dan Internasional

 

 





 

Disusun Oleh:

ALDO AZRIAL SUSANTO

 

Dosen:

ADAM HUDA NUGRAHA

 

TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA



1. Blibli

    Blibli merupakan e-commerce buatan Indonesia dengan model bisnis yang fokus pada B2B, B2C, dan B2B2C (Business to Business to Consumer). Sebagai mall online yang terpercaya, Blibli menawarkan berbagai pilihan produk berkualitas yang disediakan oleh lebih dari 100.000 mitra usaha, mulai dari kebutuhan primer, produk elektronik termasuk gadget, kebutuhan sehari-hari hingga produk untuk keperluan gaya hidup. 

 

    Sejarah blibli

    Blibli adalah salah satu situs web perdagangan elektronik di Indonesia. Blibli juga produk PT Global Digital Niaga yang merupakan anak perusahaan Djarum di bidang digital yang didirikan pada tahun 2011. Blibli bekerja sama dengan penyedia jasa teknologi, mitra logistik, perbankan serta mitra dagang dengan standar tertentu untuk menciptakan sistem backend yang bisa memenuhi kebutuhan pengguna Blibli.

    Untuk sistem pemasaran produk Blibli menggunakan katalog dan rekomendasi dari mulut ke mulut. Konsumen bisa melakukan pemesanan produk yang tercantum di katalog melalui telepon, sms, dan email. Saat ini Blibli memerlukan metode baru sebagai solusi dalam system penjualan, pemesanan, mempromosikan produk, dan memasarkan produknya. Salah satu solusinya adalah dengan merancang sebuah aplikasi jual beli online yang lebih dikenal dengan Blibli.com.

 

    Kelebihan blibli

Gratis ongkir

Packing aman

Ada kupon diskon dan promo

Layanan baik

Pelayanan customer service

Harganya kompetitif

Berbagai produk yang ada di blibli

 

    Kekurangan blibli

Pengiriman lumayan lama

Notifikasi dan pemberitahuan

Konfirmasi pembayaran cukup lama

System pembayaran manual

 

    Omset blibli

    Pada kuartal pertama tahun 2019, Blibli.com mengalami peningkatan pada total pemesanan produk sebanyak 2,5 kali jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Kenaikan ini tidak terlepas dari perluasan jumlah produk sebanyak 3 kali serta penambahan merchant, atau penjual, hingga 2 kali di periode tersebut.



2. Mola (Mola Tv)

    Mola (Mola TV) adalah layanan multiplatform yang memiliki layanan over the top di Indonesia, Timor Leste, malaysia, dan Singapura. Mola dimiliki dan dioperasikan oleh anak usaha milik Djarum Group yang beroperasi di bawah pabrik perangkat elektronik Polytron yang berkantor pusat di Jakarta, serta memiliki dua studio yang berada di London, Inggris (untuk siaran Liga Utama Inggris, Bundesliga, dan Garuda Select) serta Kompleks Gelora Bung Karno di Jakarta (untuk studio pra dan pasca-laga lainnya). Model bisnisnya cukup unik, menggabungkan kapabilitas televisi kabel, IPTV, dan video on-demand. Di awal kehadirannya cukup menggebrak, karena menjadi mitra eksklusif penyiar Liga Inggris.

 

    Sejarah

    Mola Tv Berdiri awal Oktober 2018, Mola TV menjadi pemegang lisensi hak siar Liga Utama Inggris untuk wilayah Indonesia dan Timor Leste mulai musim 2019–2020 bersama TVRI hingga 2021–2022 bersama SCTV. Mola TV akan menampilkan seluruh 380 pertandingan setiap musim di bawah merek Mola Sports, ditawarkan sebagai saluran Liga Utama Inggris yang berdedikasi dan platform OTT on-demand miliknya sendiri. Mola TV berdiri dengan tujuan menjadikan agar layanannya lebih mudah diakses dan terjangkau oleh lebih banyak orang terutama pada tayangan olahraga. 

 

     Kategori Tayangan Di Mola

    Sofa Kuning dan cita rasa konten local yang masuk dalam kategori Mola Kids, yakni sebuah acara keluarga yang menampilkan lagu-lagu anak Indonesia yang diaransemen ulang sesuai selera musik jaman sekarang.

    Mola Living di dalamnya berisi konten-konten eksklusif untuk keluarga mola menekankan unsur "pendidikan" di dalam seri-serinya. Misalnya acara "Blusukan Butet Kertaradjasa" yang mengangkat kisah inspirasi dari orang-orang dengan pengalaman hidup.

    Selain itu Mola juga memiliki konten Movies, News, Sport, dan yang paling baru mereka turut suguhkan tayangan dari HBO GO.

 

    Keunggulan menggunakan Mola TV

Tersedia channel untuk anak

Menyediakan berbagai konten eksklusif

Dapat disaksikan melalui berbagai sarana

Memiliki hak siar premiere league

Hadir dengan perangkat streaming box

Bekerja sama dengan rumah konten

Model bisnisnya terbilang unik

Tarif berlangganan terjangkau

 

    Omset Perusahaan

    Mola TV klaim telah memiliki tiga juta pelanggan. Adapun hal tersebut juga didorong dari hak siar Liga Inggris yang didapatkan perusahaan. selain menayangkan Liga Inggris pihaknya juga menawarkan konten-konten olahraga lainnya. Bahkan pihaknya meyakini akan ada tayangan super bike, WWE, dan 4 program lainnya yang belum bisa diungkapkan. Ia menyebutkan program tersebut akan meluncur pada Maret atau April mendatang. Selain, tayangan olahraga pihaknya juga menawarkan program film di Mola TV secara gratis. Dari sana ia menargetkan untuk dapat menjaring 150.000 pelanggan baru tiap minggunya. Untuk realisasinya, ia mengklaim telah mencapai target dengan tren pertumbuhan yang baik. 


3. Alibaba

    Alibaba dapat didefinisikan sebagai sebuah pasar atau marketplace dengan sistem online. Dimana salah satu pemilik pangsa terbesar marketplace online dunia untuk saat ini adalah perusahaan itu. Alibaba.com merupakan perusahaan e-commerce yang didirikan Jack Ma dan rekannya pada tahun 1999. Alibaba telah menjadi salah satu e-commerce raksasa di dunia. Jumlah pembeli di situs Alibaba.com diklaim sudah menjangkau 190 negara. Penggunanya tidak hanya individu, tapi juga pengecer, produsen, pedagang besar, Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak di bisnis ekspor impor, maupun agen perdagangan.

 

    Anak Perusahaan Alibaba

Alibaba.com

1688.com

Taobao

Alimama

TMall

Alibaba Cloud

Ali Express

Cainiao Network

Ant Financial

Alibaba Pictures

Youku

Lazada

South China Morning Post (SCMP)

AutoNavi

Alipay

Aliwangwang dan Laiwang

Ali Health Information Technology

 

    Sejarah Alibaba

    Alibaba kini dikenal sebagai perusahaan e-commerce raksasa asal China. Ide mendirikan Alibaba pernah tak disambut oleh investor. Pemilihan nama Alibaba yang berbau Timur Tengah bukan tanpa alasan. Nama ini dipilih sendiri oleh pendirinya, Jack Ma. Nama Alibaba muncul saat ia mengunjungi sebuah kafe di San Francisco, Amerika Serikat. Yang diambil dari tokoh Ali Baba di cerita legenda 1001 Malam. Alibaba berhasil mendapatkan pendanaan awal dari Goldman Sach sebesar 5 juta dollar AS dan 20 juta dollar AS dari SoftBank. Baca juga: Alibaba Bangun Data Center ke-3 di Indonesia 2021 Alibaba.com diharapkan bisa meningkatkan pasar e-commerce domestik dan menjadi retail online yang tepat bagi para UMKM di China untuk menembus pasar global. Setelah dirilis tiga tahun, tepatnya tahun 2002, Alibaba mulai mendapatkan keuntungan.

 

    Kelebihan Alibaba

Mampu memberikan dari layanan B2B hingga pada jenis C2C di saat e-commerce lain hanya B2C saja.

Menyediakan tempat jual-beli hampir produk apa pun.

Produsen tak perlu mengirim produknya ke pihak perusahaan atau bisa langsung menjual secara pribadi.

Tidak membutuhkan listing produk, jadi penjual tak perlu repot membuat katalog.

Menyediakan tempat komunikasi antara penjual-pembeli.

Banyak pilihan Shipping.

Tersedia berbagai jenis pembayaran.

Terkoneksi dengan banyak perusahaan lain.

Website resmi menyediakan bahasa Indonesia.

 

    Kekurangan Alibaba

Barang didominasi oleh produsen lokal, artinya sebagian besar produk masih bersumber dari China.

Masih banyak fake seller, kebijakan pembukaan sebagai seller kurang ketat sehingga memungkinkan untuk fake seller berjualan.

Sebagai pembeli harus ekstra hati-hati karena masalah fake seller tersebut.

 

    Omset pendapatan Alibaba

    Pendapatan grup Alibaba terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data akhir Maret 2020, perusahaan yang didirikan Jack Ma itu berhasil mengantongi ¥509,7 miliar atau Rp1.121,3 triliun (kurs Rp2.200 per yuan).

    Pendulang terbesar pendapatan Alibaba berasal dari situs perdagangan elektronik. Sumber tersebut menyumbang 65% dari total pendapatan Alibaba yang meraih ¥332,8 miliar, setara dengan Rp732,2 triliun, mengutip dari Statista. Model monetisasi Alibaba bergantung pada layanan dalam jaringan. Alibaba berhasil menjaring sekitar 726 juta konsumen aktif tahunan untuk berlangganan di pasar retailnya.

 

4. Netflix

    Netflix merupakan jaringan televisi internet di dunia dengan lebih dari 36 juta pelanggan yang tersebar di lebih dari 40 negara di seluruh dunia. Netflix menawarkan layanan menonton TV show dan film sebanyak mungkin yang penonton inginkan kapan saja dan di mana saja selama ada koneksi internet. Dalam tayangan Netflix, penonton tak perlu direpotkan dengan adanya iklan sehingga mereka dapat dengan puas menonton tayangan televisi yang mereka inginkan.


    Sejarah Netflix

    Didirikan oleh Marc Randolph dan Reed Hastings, Netflix pertama kali diluncurkan di situsnya pada tanggal 14 April 1998 dengan mempekerjakan 30 karyawan. Pada saat itu terdapat sekitar 925 film yang siap disewa secara online yakni sekitar Rp. 40 ribu tiap sewa serta biaya kirim sekitar Rp. 20 ribu. KOnsep langganan secara bulanan selanjutnya diterapkan pada tahun bulan September 1999.

    Perusahaan ini pertama didirikan pada tahun 1997 dan berpusat di Los Gatos, California, Amerika Serikat. Distribusi pertamanya dilakukan pada tahun 1999 dengan layanan distribusi langganan secara digital. Hingga tahun 2009, perusahaan ini telah menawarkan koleksi lebih dari 100 ribu judul DVD yang memenuhi lebih dari 10 juta pelanggan. Pada bulan April 2011, Netflix telah mencatatkan 23,6 juta pelanggannya di Amerika Serikat dan lebih dari 26 juta pelanggan di seluruh dunia. Pada tahun yang sama, total pendapatan digital mencapai $ 1,5 miliar. Netflix sempat mengalami penurunan laba sebesar 88% pada kuartal ketiga pada bulan Oktober 2012. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama sejak mereka mulai melaporkan penambahan jumlah pelanggannya sebesar 2 juta pelanggan di kuartal berikutnya di tahun yang sama. Dengan itu, pendapatan menjadi naik sebesar 8% pada periode yang sama.

    Model bisnis awal Netflix adalah penjualan DVD dan rental melalui pengiriman. Satu tahun setelah berdiri, Netfilix fokus kepada penyewaan DVD daripada penjualan DVD, sehingga bisnis usaha penjualan DVD ditinggalkan. Pada tahun 2010, Netflix memperluas bisnisnya dengan mengenalkan layanan pengaliran (streaming) namun tetap mempertahankan layanan penyewaan DVD dan Blu-ray. Perusahaan ini memperluas usahanya secara internasional, dengan layanan pengaliran tersedia di kanada pada tahun 2011 dan terus berkembang layanan tersebut sejak saat itu.

    Sejak Januari 2012, layanan Netflix telah beroperasi lebih dari 190 negara, layanan ini tersedia secara bebas di internet kecuali Daratan Tiongkok, Suriah, Korea Utara, Republik Krimea (beberapa penyedia layanan internet memblokirnya karena masalah sensor). Netflix di Indonesia sudah dapat diakses kembali dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.

 

    Kelebihan Netflix

Lebih murah dibandingkan TV kabel dan lebih banyak siaran film

Menyediakan film garapan dari netflix dengan kualitas HD dan tidak tersedia disiaran lainnya.

Dapat menikmati film dan serial luar yang legal.

dalam sekali daftar dapat dinikmati diberbagai perangkat gadget.

Terdapat pengaturan dalam hal tontonan jadi kita bisa memilih tontonan khusus anak-anak dan dewasa.

 

    Kekurangan Netflix

Harus memiliki koneksi internet yang stabil dan unlimited.

Tidak mempunyai database yang lengkap.

Pelanggan disuatu negara tidak bisa menikmati film dari negara lain.

 

    Omset Netflix

    Layanan streaming film Netflix mengantongi pendapatan sebesar US$ 7,3 miliar atau sekitar Rp 104,1 triliun (kurs Rp 14.263/US$) pada kuartal II-2021. Jumlah ini naik 19,4% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) sebesar US$ 6,1 miliar.

    Pendapatan operasional perusahaan tercatat naik 36% (yoy) menjadi U$1,8 miliar. Sementara, laba bersih Netflix mencapai US$ 1,3 miliar. Adapun, jumlah pelanggan Netflix mencapai 209 juta di seluruh dunia pada kuartal II-2021.

    Pelanggan terbanyak berasal dari Amerika Serikat, yakni sebanyak 73,9 juta. Kemudian, pelanggan dari Eropa, Timur Tengah, dan Afrika sebanyak 68,7 juta. Amerika Latin dan Asia Pasifik menyusul masing-masing sebanyak 38,6 juta dan 27,8 juta.

    Pandemi Covid-19 mengakibatkan layanan streaming film semakin diminati. Selain Netflix, layanan streaming film lainnya, seperti Disney+, HBO Go, Amazon Prime Video, VIU, GoPlay, iFlix, hingga Bioskop Online kerap menjadi pilihan masyarakat untuk menghabiskan waktu di rumah.


    Sumber

    Blibli


    Mola TV

https://gizmologi.id/insight/fakta-mola-tv/
https://dailysocial.id/post/cerita-mola-tv-liga-inggris-dan-misinya-dengan-konten-cita-rasa-lokal
https://kaltim.prokal.co/read/news/391205-delapan-fakta-manfaat-berlangganan-mola-tv.html
https://industri.kontan.co.id/news/mola-tv-kini-punya-tiga-juta-pelanggan


    Netflix


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Televisi Analog VS Televisi Digital

Kemajuan Video Kamera pada Smartphone dan Manfaatnya bagi Para Pengguna di Era ini